Archive for April 2012
Pemulung Anti Galau
Pendapatan Pemulung Melebihi Gaji UMR
di poskan oleh : Cahyadi Mu'min
Bpk. Kabir Supriatna bersama Istrinya Ibu Mariana
A. Biografi
Kabir Supriatna lahir di Nganjuk, 31
desember 1950. Saat ini supriatna berusia 62 tahun. Pendidikan terakhirnya STM
yaitu STM Budi Utomo di daerah lapangan
banteng jakarta pusat namun anak ke tujuh dari sebelas bersaudara ini pernah
mencicipi bangku kuliah selama empat semester di ITB jurusan Perkapalan.
Supriatna tinggal di sebuah kontrakan kecil didaerah jakarta utara tepatnya di
Jl.Pembangunan 1D no.27 RT.05 RW.03 kelurahan Rawa Badak Jakarta Utara bersama
istrinya yang bernama Mariana. Lahir di Tanggerang, 17 april 1983. Mariana ini
merupakan istri kedua dari supriatna, istri pertamanya bernama Titin Wati Dwi
meninggal pada tahun 2008 kemudian pada tahun 2009 kembali menikah dengan
Mariana atas anjuran dan dukungan dari pihak keluarga, Mariana ini merupakan
adik dari istri pertamanya. Pendidikan terakhir Mariana adalah SMP didaerah
tanggerang. Sebelum menikah dengan supriatna, mariana bekerja sebagai buruh di
sebuah pabrik didaerah Kampung Melayu.
Pernikahan pertama Supriatna dengan
Titin yaitu pada tahun 1978, dari pernikahan ini supriatna dikaruniai lima
orang anak namun pada pernikahan ke dua ini supriatna belom dikaruniai anak.
Anak pertama supriatna bernama Kiki Kusuma (40 tahun) menetap di Filipina
bersama dengan istri dan anaknya. Anak kedua supriatna bernama Erna Dwi Wulan
(30 tahun), yang ketiga Riska eka jaya (25 tahun), yang keempat Kartika Dwi
Suryati (20 tahun) dan yg terakhir bernama Yanto Purwanto (15 tahun). Yanto
masih duduk di bangku pendidikan tingkat pertama di Gresik, yanto tinggal
dengan orang tuanya supriatna yang menetap di Gresik. Pria yang berasal dari
Nganjuk Jawa Timur ini sudah mencicipi lika liku kehidupan di ibu kota Jakarta
ini selama 40 tahun. Kakek dari tiga orang cucu ini pertama kali ke Jakarta
pada tahun 1961 dan tinggal bersama kakaknya.
Sebelum menikah dengan Titin,
Supriatna bekerja di PT. Adi Guna Sipiar namun setelah menikah supriatna pindah
kerja di bidang perkapalan selama 10 tahun sebagai teknisi. setelah 10 tahun
bekerja supriatna memutuskan untuk berhenti bekerja dan mencoba berwirausaha
dengan mendirikan sebuah usaha di bidang perancangan bangunan dibawah lebel PT.
Tunas Karya Mandiri. Setahun yang lalu perusahaan itu dijalankan oleh anaknya
namun saat ini perusahaan itu dalam kondisi nonaktif.
Baru berapa bulan ini supriatna dan
istrinya bekerja sebagai pemulung, supriatna dan mariana mulai bekerja setiap
hari senin-jum’at dari jam 04.00 wib – 09.00 wib dan mulai lagi dari jam 16.00
wib – 22.00 wib dan setiap hari sabtu dan minggu supriatna bekerja mulai dari
jam 04.00 wib – 22.00 wib. Setiap sepuluh hari sekali supriatna dan mariana
baru akan menjual hasil memulungnya dan memperoleh penghasilan mulai dari Rp
700.000 – Rp 1 juta. Tempat menjual barang-barang hasil mulung adalah didaerah
rawa badak yaitu di dekat gelanggang rawa badak.
Kenapa supriatna lebih memilih jadi
pemulung dari pada melanjutka usahanya ataupun tetap sebagai teknisi ? alasanya
karena pekerjaan sebagai pemulung ini tidak terkekang, tidak terikat, dan hasil
dari usahanya pun tidak jauh berbeda dari hasil yang di perolehnya sebagai
pemulung.
B. Peranan Pemulung Dalam
Lingkungan
Peranan
pemulung dalam lingkungan dan interaksi sosial yaitu dapat membantu mengatasi
masalah sampah dikota-kota besar. Kehidupan kita tidak akan pernah lepas dari
sampah jadi pemulung akan sangat membantu dalam mengatasi masalah sampah yang
semakin hari semakin memburuk, selain itu memulung ini juga merupakan sebuah
mata pencarian bagi sebagian orang seperti supriatna ini.
Dari observasi yang kami lakukan maka dapat simpulkan bahwa, hidup ini
penuh dengan lika-liku, jadi bagaimana kita menyikapinya. Jika kita hanya
berpangku tangan dengan orang lain hidup kita akan selalu sulit meski dengan
ekonomi berkecukupan. Namun jika kita berusaha dengan usaha kita sendiri
niscaya akan memperoleh kebahagian yang sangat istimewa. Menjadi seorang yang
luar biasa tidak hanya menjadi seorang yang sukses besar, melainkan menjadi
orang yang bahagia dunia dan akherat.
D. Saran
Janganlah
memandang seseorang dengan apa yang dia kerjakan atau melihat luarnya saja,
karena dibalik setiap individu seseorang pasti mempunya kelebihannya masing –
masing.
THE CHANGCUTERS NYANYI LIBUR TLAH TIBA
THE CHANGCUTERS NYANYI LIBUR TLAH TIBA
JAKARTA- Lagu khusus untuk anak-anak sekarang jarang sekali bisa ditemui di Indonesia. Untuk itu pihak Sony Music Indonesia mengeluarkan sebuah album khusus anak-anak bertajuk “Ambilkan Bulan”.
Album ini merupakan karya AT. Mahmud yang kembali dinyanyikan oleh para musisi Indonesia, seperti The Changcuters, Astrid, Superman Is Dead (SID), SHE, Tangga, /Rif, Numata, Judika, Cokelat, dan Lana Nitibaskara.
The Changcuters yang terlibat dalam album tersebut pun merasa sangat antusias ketika diajak bergabung. Pasalnya, mereka mulai resah melihat anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa.
“Awalnya ditawari, antusias banget. Miris, lagu anak susah diperdendangkan atau ditayangkan. Seluruh televisi mau dari pagi sampai malam nyuguhin lagu dewasa. Makanya kita nyanyikan biar diingat mereka,” tutur Tria saat ditemui di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta, Senin (23/4/2012).
Dalam album tersebut, Tria menyanyikan sebuah lagu berjudul “Libur Telah Tiba”. The Changcuters berharap dengan kemunculan album ini bisa membangkitkan musisi lain untuk membuat lagu atau menyanyikan lagu anak-anak.
“Dengan kemunculan lagu AT Mahmud yang dinyanyikan musisi, bisa membangkitkan yang lain, minimal menantikan lagu anak-anak lainnya. Ini juga membuka peluang untuk memberikan warna baru. Banyak harapannya dan penyanyi anak yang dulu terkenal bisa eksis lagi,” tutup vokalis The Changcuters ini.
![]() |
klik The Changcuters_Libur Tlah Tiba untuk download lagu. |
Album ini merupakan karya AT. Mahmud yang kembali dinyanyikan oleh para musisi Indonesia, seperti The Changcuters, Astrid, Superman Is Dead (SID), SHE, Tangga, /Rif, Numata, Judika, Cokelat, dan Lana Nitibaskara.
The Changcuters yang terlibat dalam album tersebut pun merasa sangat antusias ketika diajak bergabung. Pasalnya, mereka mulai resah melihat anak-anak menyanyikan lagu orang dewasa.
“Awalnya ditawari, antusias banget. Miris, lagu anak susah diperdendangkan atau ditayangkan. Seluruh televisi mau dari pagi sampai malam nyuguhin lagu dewasa. Makanya kita nyanyikan biar diingat mereka,” tutur Tria saat ditemui di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta, Senin (23/4/2012).
Dalam album tersebut, Tria menyanyikan sebuah lagu berjudul “Libur Telah Tiba”. The Changcuters berharap dengan kemunculan album ini bisa membangkitkan musisi lain untuk membuat lagu atau menyanyikan lagu anak-anak.
“Dengan kemunculan lagu AT Mahmud yang dinyanyikan musisi, bisa membangkitkan yang lain, minimal menantikan lagu anak-anak lainnya. Ini juga membuka peluang untuk memberikan warna baru. Banyak harapannya dan penyanyi anak yang dulu terkenal bisa eksis lagi,” tutup vokalis The Changcuters ini.